Tahuna,Suarasulutnews.co.id-Pemkab Sangihe dalam waktu dekat akan membentuik tim kerja untuk menangani permasalahan honor daerah (Honda) . Hal ini ditegaskan Bupati Drs. H.R. Makagansa MSi pada acara tatap muka Bupati bersama jajaran honor daerah yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Honor Sangihe (APHSA) di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Senin (13/06) kemarin.
Pembentukkan tim kerja yang terdiri dari instansi teknis, seperti Dinas Pendidikan Nasional, Dinas Kesehatan, Badan Kepegawaian Daerah serta Bagian Hukum Setda Sangihe, menyusul adanya desakkan para honorer yang menuntut adanya pengalihan status menjadi PNS serta peningkatan kesejahteraan honda.
”Jadi dalam waktu yang secepatnya akan dibentuk tim kerja untuk menangani masalah honda. Saya juga memberikan apresiasi yang tinggi atas semangat para honda, baik guru maupun medis dalam melaksanakan tugas, kendati honor yang diterima tergolong rendah,”ungkap Bupati.
Sebelumnya diawal pertemuan, Ketua APHSA Johan Lukas dengan menggebu mengemukakan permasalahan honda yang begitu kompleks, terutama soal honor yang rata-rata sangat minim, mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 350 ribu per bulan.
Lukas juga sempat mengancam mogok kerja khusus pegawai honorer guru maupun medis ketika pemkab tak mengubris keluhan mereka, hanya saja ancaman Lukas langsung dinetralisir Bupati dengan mengajak AHPSA tetap bersikap positif dan sama-sama mencari solusi lewat tim kerja yang akan dibentuk. Tatap muka tersebut juga diwarnai degan sesi tanya jawab antara honda dengan Bupati serta Kadis Dikpora Dra. Helmine Tatawi MPD, Sekretari BKDD, Alminus Takalawangen serta instansi terkait, termasuk Yayasan GMIST yang diwakili Drs. Gabriel Mandiangan.(feleh)