Tahuna-Masuk dalam agenda Kementerian Pariwisata RI, ternyata belum menjamin pelaksanaan Festival Pesona Sangihe (FPS) mampu maksimalkan Pemkab Sangihe. Ini terbukti pada pelaksanaan FPS 2016 di Boulevard baru-baru ini, ditemui ada sejumlah kegiatan tak jadi atau batal dilaksanakan, seperti lomba memancing serta gagalnya pemecahan rekor MURI untuk kegiatan pelaksanaan bakar ikan massal.
Demikian ditegaskan Ketua LSM Kadadema sekaligus salah satu tim penilai pamean FPS 2016 Marslem Pulumbara.
”Padahal lomba memancing dan bakar ikan massal merupakan ciri khas daerah yang harus ditampilkan di FPS, tapi kenyataannya tidak ditampilkan, termasuk yang parah memecahan rekor MURI bakar ikan massal gagal digelar,”tegas Pulumbara.
Ia juga menyayangkan, jadwal pagelaran seni budaya juga tak berjalan maksimal, seperti adanya kekosongan kegiatan malam hari yang notabene memberi kesan FPS hanya sekedar kegiatan pameran biasa bukan FPS yang seharusnya lebih mengarah pada agenda promosi potensi daerah.
”Saya lihat beberapa malam panggung utama kosong karena tak ada kegiatan, padahal masyarakat sebelumnya begitu membludak di panggung utama untuk menyaksikan pagelaran seni budaya,”ungkapnya.
Sorotan lainnya juga datang dari beberapa pengunjung FPS, lebih khusus untuk pelaksanaan bakar ikan massal. Seperti ditegaskan warga Soataloara Tahuna, Montesky Kawuka, agenda yang ditargetkan akan tercatat dalam rekor MURI tersebut, terkesan kurang persiapan serta tak ada koordinasi dengan masyarakat setempat.
”Bayangkan saja, untuk agenda bakar ikan massal kami nanti tahu pada saat pelaksanaannya, dimana masyarakat yang menyiapkan ikan beserta alat bakar dan bara tempurung. Masih untung saat itu hujan jadi panitia terlindungi dari gagalnya pemecahan rekor MURI,”ujar Kawuka sembari meminta pemkab jangan main-main ketika menggelar FPS pada tahun berikutnya.(eleh)