TAHUNA.Suarasulutnews.co.id-Sebagai wilayah yang berada diperbatasan negara,Pemkab Sangihe menyadari akan pentingnya menangkal masuknya radikalisme maupun terorisme.
Buktinya, tak hanya menggelar sosialisasi paham radikal dan teroris baru-baru ini, tindakan nyata langsung diimplementasikan dilapangan, seperti yang dilakukan pihak Kantor Kementerian Agama setempat yang menurunkan sekitar 68 penyuluh agama ke wilayah, termasuk daerah terpencil.
Informasi dari Kabag Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Sangihe, Drs. Anwar Kondoalomang,
para penyuluh agama akan melakukan sosialisasi di wilayah kerjanya masing-masing untuk menerangkan akan dampak radikalisme maupun terorisme serta menerangkan seperti apa ajaran agama yang sebenarnya.
”Ada 68 penyuluh agama telah disebarkan ke wilayah-wilayah untuk mensosialisasikan sekaligus menjelaskan pemahaman tentang agama yang sesungguhnya,”ungkap Kondoalomang.
Sementara dari Pemkab Sangihe melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), L.H.Makagansa SIP, juga telah memberikan motivasi bagi aparat kampung,termasuk para ketua RT, RW, Kepala Lingkungan serta Lendongan, untuk segera mengaktifkan kembali Pos Kamling dimasing-masing kampung.
”Selain kembali mengaktifkan kembal Pos Kamling, sangat diharapkan aparat kampung juga jeli melihat para tamu yang datang diwilayahnya masing-masing,”ujar Makagansa saat menyampaikan arahanpada kegiatan sosialisasi radikalisme yang dihadiri para camat,lurah/kapitalaung, ketu RT,RW dan perangkat kampung di Pendopo Rumah Jabatan Bupati.(fb)