TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Karena telah menargetkan Rp 1 miliyar lebih pendapatan asli daerah (PAD) dari sumber galian C, Dinas Pendapatan Pengelolaan Kas dan Aset Daerah (PPKAD) mau tak mau harus mempresur agar target tersebut bisa tercapai.
Dan untuk memaksimalkannya, PPKAD kini melibatkan unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta Pers melakukan sosialsiasi ke kalangan kontraktor.
”Untuk memaksimalkan sumber PAD galian C, kami melibatkan unsur Pers dan LSM untuk melakukan sosialisasi kepada pihak kontrktor,”ungkap Kadis PPKAD Kabupaten Sangihe, Femy Muntang belum lama ini.
Dijelaskan, keterlibatkan Pers dan LSM lebih diofokuskan pada kontraktor luar daerah yang mengerjakan proyek-proyek yang didanai dari APBD Propinsi maupun APBN, menyusul selama ini kontraktor luar daerah terkesan bersikap masa bodoh dan enggan membayar retribusi, bahkan mereka (Kontraktor) tak jarang langsung hengkang dari Sangihe usai mengerjakan proyek tanpa mempedulikan kewajiban untuk membayar galian C.
”Keterlibatan Pers san LSM dalam sosialsiasi ini lebih difokuskan pada proyek APBD Propinsi dan APBN,”kata Muntang.
Lanjut dikatakan, dalam memaksimalkan pemasukkan galian C, KKPAD juga melibatkan sejumlah staf teknis, termasuk personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang ditempatkan dibeberapa pos pengawasan yang sekaligus mencatat kendaraan yang masuk keluar lokasi galian C.
”Selain ada staf PPKAD yang mengawasi langsung dilokasi, beberapa personil Satpol PP juga turut dilibatkan berjaga-jaga dibeberapa titik pos penjagaan,”pungkasnya.(fb)