Tahuna,Suarasulutnews.co.id-Proyek Propinsi Sulut di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang selama ini dikerjakan kontraktor luar daerah, sebaiknya dikerjakan kontraktor lokal. Hal ini ditegaskan Ketua Komisi B DPRD Sangihe, Ferdi Sinedu ST pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat kabupaten belum lama ini.
Ada beberapa alasan mendasar mengapa harus dikerjakan kontraktor lokal, yakni untuk menjamin kualitas proyek sekaligus mempermudah pengawasan, agar perputaran uang dari kegiatan proyek tak dibawa keluar oleh kontraktor luar daerah serta untuk kepentingan pengentasan kemiskinan yang notabene merupakan salah satu program prioritas Gubernur Oly Dondokambey dan Wagub Steven Kandow.
”Sebaiknya proyek propinsi dikerjakan kontraktor lokal, ini sangat menunjang program pengetasan kemiskinan ODSK, lagipula lebih dari sisi pengawasan kualitas proyek serta uang dari hasil proyek tidak terbawa keluar dari Sangihe,”tegas Sinedu.
Hal senada juga ditegaskan Sekretaris Lembaga Pemberdayaan dan Pengawasan Pembanguann Sulut (LP3S) Cabang Sangihe, Victor Layuk. Bagi dia kontraktor lokal akan lebih bertangung jawab terhadap pekerjaannya, menyusul selama ini kualitas pekerjaan kontraktor luar daerah terkesan amburadul.
Dari sisi kewajiban membayar pajak galian C, kontraktor luar daerah juga sulit ditagih, bahkan untuk saat ini ada miliyaran rupiah hak galian C Pemkab Sangihe yang tak dibayar sejumlah kontraktor luar daerah.
”Selama ini sebagian besar kualitas proyek kontraktor luar daerah sering bermasalah, dan kami sangat mendukung jika proyek propinsi diberikan kesempatan kepada kontraktor lokal agar mudah diawasi,”tegas Layuk. Informasi dari Bapeda Sulut pada Musrembang Sangihe, tahun 2016 Pemprop Sulut menggangarkan Rp 37 miliyar untuk pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Sangihe.(fb).