Tahuna-Banjir bandang disertai bencana tanah longsor mengepung Kabupaten Kepulauan Sangihe, menyusul hujan deras yang tak henti sejak Senin malam hingga Selasa (21/06) kemarin.
Tragisnya, banjir serta longsor yang terjadi diseparuh wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga Philipina itu tak hanya memporak-porandakan serta menimbun puluhan rumah, tapi turut menewaskan 4 orang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, Ir. Rence Tamboto membenarkan dikonfirmasi wartawan kemarin.
”Selain kurang lebih 40 rumah rusak berat dan tertimbun, longsor juga turut menewaskan 4 orang yang hingga kini masih sulit dievakuasi karena tertimbun tanah,”ungkap Tamboto.
Dikatakan, titik longsor tidak hanya tersebar di 7 wilayah kecamatan dari 15 kecamatan di Sangihe, tapi turut mengisolir sebagian besar wilayah yang terkena banjir dan longsor, seperti wilayah Kecamatan Kendahe, Tamako, Manganitu Selatan, Tabukan Tengah, Tabukan Selatan, Tabukan Utara,Tahuna, Tahuna Barat serta Kecamatan Kepulauan Tatoareng.
”Menyikapi bencana terebut, Tim Komando Tanggap Darurat dipimpin langsung Bupati Drs. H.R. Makagansa MSi, Wabub Jabes Gaghana SE,ME, Sekda Edwin Roring SE,ME, Dandim Letkol Kavileri Sumantri Harsono serta Kapolres AKBP Faisol Wahyudi langsung turun lapangan melakukan pemantauan sekaligus pendampingan terhadap tim yang melakukan pertolongan dan evakuasi korban.”ujarnya.
Sementara turut terpantau beberapa tempat strategis di kawasan pusat kota Tahuna juga terendam banjir yang cukup parah. Bahkan beberapa ruas jalan padat kendaraan, mulai dari depan kantor Bank Sulut sampai ke SMP Negeri I maupun kawasan terminal mikrolet menuju ruas jalan kantor Pengadilan Negeri menyusur hingga ke kompleks SDN II dan kampus Politeknik Nusa Utara tak bisa dilewati kendaraan. Kawasan pusat kota lainnya yang juga sempat tak bisa dilalui kendaraan sejak subuh hingga pukul 09.30 wita, ruas jalan depan Studio Foto Omega serta kompleks Gereja GMIST Imanuel Tahuna.(feleh)