Tahuna,Suarasulutnews.co.id-Sedikitnya 42 anak putus sekolah diakomodir Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnaketrans) pada kegiatan tahap pertama Pengurangan Pekerja Anak Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) tahun 2016.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang dan Transmigrasi Sosnaketrans Sangihe, Asnani Markus kepada sejumlah wartawan pekan lalu. Dijelaskan, anak putus sekolah yang terakomodir, mulai dari usia 13 sampai 17 tahun, selanjutnya mereka akan diikutkan dalam program pendidikan sesuai dengan tingkatan dan dibagi dalam dua selter, yakni selter Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tahuna dan Wisma Angkatan Laut.
”Jadi untuk tahap pertama program PPA-PKH tahun 2016 ada 42 anak putus sekolah yang terakomodir. Kedepan data pengurangan pekerja anak ini juga akan dirampungkan untuk diusulkan ke pusat menjadi sasaran proram PPA-PJH,”ujar Markus yang juga menambahkan, jika masih ada anak putus sekolah yang belum terakomodir tahun 2016, tahun depan bisa diakomodir lagi.
Sementara Sekda Edwin Roring SE,ME ditemui terpisah menjelaskan, implementasi dari program PPA-PKH untuk menunjang komitmen pemerintah dalam memutuskan rantai kemiskinan.
”Program PPA-PKH ini terkait komitmen pemerintah yang hendak memutukan rantai kemiskinan, yang juga sejalan dengan program Pemprop Sulut Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK),”kata Roring.(feleh)