Tahuna,Suarasulutnews.co.id- Mungkin karena memiliki kedekatan dengan etnis Sangihe yang berdiaspora di Gorontalo, Bupati Pohuwato Propinsi Gorontalo, Syarif Mbuinga SPdI, SE, MM langsung mendukung pembentukkan Propinsi Nusa Utara.
Hal ini terungkap pada dialog warga Pohuwatu keturunan Sangihe dengan Pemkab Sangihe di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kamis (07/04) lalu.
Menurut Syarif yang memboyong 100 orang lebih saat bersilahturahmi ke Sangihe, ketika persayaratanpembentukkan propinsi sudah terpenuhi, kawasan Nusa Utara sangat layak menjadi propinsi karena merupakan kawasan perbatasan sekaligus benteng NKRI yang patut mendapat perhatian pusat.
”Secara pribadi saya sangat mendukung pembentukkan Propinsi Nusa Utara, dan saya juga siap bila dibutuhkan untuk berjuang di pusat,”ungkap Bupati yang telah mempercayakan pejabat etnis Sangihe menjadi pimpinan dibeberapa instansi Pemkab Pohuwato.
Tak hanya mendukung Propinsi Nusa Utara, Bupati dua periode itu juga mengaku siap mempromosikan pariwisata laut Sangihe, hingga tak heran disela kunjungannya yang turut memboyong 8 Legislator dan Pimpinan SKPD yang memiliki histori dengan etnis Sangihe, Syarif turut meluangkan waktu melakukan penyelaman pada spot kapal Jepang yang karam di teluk Tahuna.
”Saya sengaja diving di spot kapal karam teluk Tahuna, karena saya juga ingin mempromosikan keindahan bawah laut Kabupaten Sangihe,”kata Bupati kelahiran tahun 1973 itu.
Yang menarik, pada acara tatap muka dengan Pemkab Sangihe, Syarif juga mendapat respon positif dari beberapa personil Dewan Adat Sangihe, ketika namanya diusulkan oleh warga Pohuwato etnis Sangihe sebagai penerima gelar adat Sangihe. Rombongan Pemkab Pohuwato
melakukan serangkaian kegiatan di Sangihe sejak Kamis (06/04) lalu dan kembali bertolak ke Manado pada Jumat malam (08/4) kemarin dengan menggunakan pelayaran kapal malam.(fb)