Sangihe-Meningkatnya wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kepulauan Sangihe langsung disikapi pemerintah setempat. Ini dibuktikan dengan adanya instruksi Sekda Edwin Roring SE,ME kepada instansi teknis, Dinas Kesehatan untuk segera mengambil langkah antisipasi lewat kegiatan fogging atau pengasapan.
Kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Kamis (10/01) kemarin, langkah cepat antisipasi penyebaran DBD wajib dilakukan, karena apalagi pada bulan Januari ini sudah ada 2 anak meninggal dunia akibat tak tertolong DBD.
”Jadi sudah ada instruksi kepada instansi teknis untuk segera mengambil langkah atas adanya peningkatan wabah DBD, apalagi sudah ada dua anak yang meninggal. Langkah antisipasi harus cepat dilakukan karena jangan sampai lebih meluas dan mengarah pada kejadian luar biasa,”tegas Sekda.
Melihat kondisi alam curah hujan yang masih terus berlangsung, Sekda juga meminta instansi teknis mampu mengindentifikasi wilayah-wilayah yang rawan DBD, sekaligus langsung melakukan penanganan secara teknis sesuai standar operasional.
”Dengan kondisi cuaca hujan yang sering terjadi membuat kita harus lebih mewaspadainya, terutama proaktif masyarakat dalam menjaga lingkungannya masing-masing jangan sampai ada kaleng atau wadah lainnya yang tergenang air,”ungkap Sekda.
Dikonfirmasi sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liunkendage Tahuna, Dr. Blessing Rompis juga mengakui adanya peningkatan pasien DBD yang dirawat inap, yakni sebanyak 22 kasus pada November 2018 dan 26 kasus pada Desember 2018.
”Memang ada terjadi peningkatan kasus DBD pada tahun 2018 lalu, namun tidak ada pasien yang meninggal, sedangkan 2 pasien yang meninggal terjadi pada Januari 2019 ini,”ujar Rompis.(Verry)