TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Proyek pembangunan pelabuhan rakyat di kampung Ngalipaeng Kecamatan Manganitu Selatan (Mangsel) hampir saja rampung pekerjaannya. Hanya saja saat ini finisingnya masih memikili kendala terkait jalan masuk ke lokasi pelabuhan terjadi tarik menarik soal kesepakatan pemilik lahan dan pihak pelaksana proyek.
Salah satu pejabat Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tahuna Meifrit Palenewen yang juga pejabat pembuat komitmen (PPKom) ditemui sejumlah wartawan mengakui, saat ini pihaknya, sangat memerlukan bantuan berbagai pihak, termasuk Pemkab Sangihe dan pemerintahan yang ditingkat kampung agar dapat memfasilitasinya.
Sejauh ini kata dia, sudah ada beberapa kepala keluarga yang sudah memberikan lampu hijau atau menyetujui soal ganti rugi lahan pembangunan jalan masuk menuju area pelabuhan, termasuk pihak KUPP sudah kantongi hitam diatas putih, namun sangat disayangkan akhirnya ada beberapa KK yang mengurungkan niatnya untuk memberikan lahannya guna kepentingan umum tersebut.
“Jadi tinggal soal akses jalan, dan kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah setempat untuk dapat memfasilitasi penyelesaian dermaga Ngalipaeng,”ungkap Palenewen.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Sangihe Jospehus Kakondo BAE saat dikonfirmasi soal ini, mengakui belum menerima laporan soal perkembangan maupun kendala pembangunan pelabuhan Ngalipaeng tersebut.
Namun karena kepentingannya untuk masyarakat umum, Kakondo berjanji akan memfasilitasinya, termasuk berharap masyarakat ikut mendukungnya.
”Saya berharap warga turut menopang, terutama bisa mempermudah untuk lahan akses jalan, karena kalau pelabuhan sudah beroperasi tentunya akan sangat membantu masyarakat, baik kepentingan transportasi maupun sektor ekonomi dan perdagangan, dan sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru,”ujar Kakondo.(fb)