Camat Tabteng, A. Kakampu
TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Kurang lebih dua pekan pelaku pembunuhan di kampung Pempahalanaeng Kecamatan Tabukan Tengah (Tabteng) masih menjadi buronan polisi. Sontak, hal itu menimbulkan masalah baru bagi warga setempat, dimana saat ini warga masih diliputi rasa cemas, tertutama ketika hendak berkebun seorang diri.
Hal ini tak ditepis Camat Tabteng, A. Kakampu dikonfirmasi wartawan. Kamis (17/03) kemarin.Bahkan untuk mengkondusifkan suasana kampung, warga Pempahalanaeng setiap hari rutin melakukan penjagaan, termasuk melakukan ronda di malam hari.
Untuk menghindari kemarahan warga akibat perbuatan pelaku yang menewaskan salah satu warga dari 7 warga lainnya yang menjadi korban penikaman, keluarga pelaku untuk sementara diungsikan ke kampung lain.
”Kami juga menyarankan kepada warga tak sendirian saat pergi ke kebun. Begitupun untuk menghindari kemarahan keluarga korban, kakak pelaku dan keluarganya untuk sementara telah dipindahkan ke kampung lain,”ungkap Kakampu.
Sementara kabar yang beredar kalau pelaku sulit ditangkap aparat maupun warga yang melakukan pengejaran karena pelaku memiliki ilmu yang bisa mengubah tubuhnya menjadi kucing, tak ditepis Kakampu. Begitu pula dengan kebiasaan pelaku yang sering meminum darah ayam juga dibenarkannya.
”Sudah beberapa kali kami menerima laporan warga kalau pelaku bisa berubah menjadi kucing ketika hampir terkejar warga. Pelaku juga sering meminum darah ayam saat tinggal dengan kakaknya,”terangnya.
Ditambahkan, pelaku yang telah sekian lama tinggal di Ternate, ternyata tak memiliki indentitas diri dan tidak tercatat sebagai warga Tabteng.
”Bahkan informasi yang kami dapat, sebelum ke Sangihe pelaku telah membuat masalah di Ternate dan sengaja datang ke Sangihe untuk melarikan diri,”ujar Kakampug seraya berharap pelaku segera ditangkap agar warga setempat bisa kembali nyaman beraktifitas di kebun.(fb)
