Sitaro-Kinerja Dinas kebersihan dan penataan ruang (DKPR) di kabupaten kepulauan Sitaro untuk pengelolaan sampah kembali disorot. Pasalnya, sejumlah sampah terlihat menumpuk di tempat penampungan komplek pasar tradisional ampera ulu siau. Sementara itu, pihak dinas terkait beralasan saat ini kekurangan armada pengangkut sampah.
Sesuai pantauan harian ini, tumpukan sampah hampir setinggi orang dewasa, serta bau busuk menyengat mengganggu aktifitas pengunjung dan penjual di pasar. Informasi di lapangan yang berhasil dirangkum sampah tersebut sudah sekira tiga hari tidak diangkut.
Saat dikonfirmasi pihak pemerintah daerah melalui Dinas kebersihan dan penataan ruang ikut membenarkan terkait keterlambatan pengangkutan.
Alasannya karena saat ini hanya ada satu armada pengangkut sampah khusus di pulau siau, sementara untuk jumlah sampah khusunya di bulan desember mengalami peningkatan.
“Kita kekurangan armada jadi pekerjaan tidak efektif” ungkap kadis kebersihan dan penataan ruang James Makasenda. Saat ini rata-rata 24 kubik perhari sampah untuk kecamatan siau barat dan siau timur. Namun kecamatan Siau timur menjadi wilayah yang menyumbang sampah terbanyak, yakni 16 kubik perhari,” tuturnya.
Dikatakan Makasenda, untuk menanggulangi permasalah sampah, pihaknya telah mengusulkan penambahan 1 unit mobil pengangkut sampah.
“Bulan ini (Desember,red) 1 unit mobil akan segera beroperasi,” pungkasnya. (dika)