Sitaro- Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang dibangun Pemerintah daerah, belum maksimal dimanfaatkan. Dampaknya penjualan ikan tidak terkontrol dan sebagian justru di beli penampung dan dikirim ke luar daerah.
Saat diwawancarai, penjual mengaku kenaikan harga ini, selain karena cuaca buruk, juga diakibatkan susahnya para penjual membeli ikan dari nelayan tradisional. Penjual harus berebutan dengan penampung dari luar daerah dengan penawaran lebih tinggi ke nelayan, selanjutnya ikan tersebut dikirim menggunakan kapal laut ke manado dan bitung.
Keberadan tempat pelelangan ikan yang dianggap penjual sebagai solusi di ulu siau, untuk mengatur kestabilan harga, dianggap belum maksimal di manfaatkan. penjual minta pemanfaatan TPI bisa dimaksimalkan.
“Seharusnya TPI ini bisa membantu menata kestabilan harga ikan,” ujar Vini Sakarias, salah satu penjual ikan mentah di pasar Ulu Siau.
Sementara, pemerintah daerah menyampaikan pengoperasian TPI tersebut akan terus menjadi perhatianakan. Namun demikian Bupati Sitaro Toni Supit SE MM menyampaikan bahwa belum dilaksanakan pelelangan hingga saat ini karena jumlah ikan sedikit dan seringkali lamanya proses lelang justru membuat ikan rusak, namun pihaknya tetap akan memanfaatkan TPI tersebut untuk menjaga kestabilan harga dan ikan di sitaro khususnya di siau.
“Proses pelelangan ikan memang belum dilaksanakan, hal ini dikarenakan jumlah pasokan ikan, dan prosesnya yang lama membuat mutu ikan menurun akibat rusak. Namun pemerintah melalui instansi terkait akan tetap mengfusikannya,” ucap bupati, belum lama ini. (dik)