TOMOHON – Walikota Tomohon Jimny F Eman SE, AK, CA., mengikuti kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan wakaf Paramadina melalui Video Converence di ruang kerja kediaman Walikota, Senin (15/6/20).
Kegiatan ini dilakukan dilatar belakangi pandemi corona yang di hadapi sekarang merupakan tantangan berat bagi siapa saja termasuk pemerintah daerah, dan pemimpin agama.
Dan kegiatan APEKSI ini mengambil tema ” Memperkuat Kerukunan dan Solidaritas di Tengah Covid-19″.
Maka, pemerintah pusat melalui Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan kebijakan menjadikan kerukunan sebagai bagian dari kerangka kebijakan memerangi covid-19 di daerah.
Diketahui kegiatan ini dilakukan dengan tujuan :
– Sosialisasi kebijakan Kemendagri dan kemenag terkait penanganan covid-19 untuk pemerintahan Kota, pengurus FKUB dan pihak terkait.
– Mendiskusikan hambatan dan tantangan kehiduoan kerukunan umat beragama dalam masa pendemi covud-19 di daerah dan langkah-langkah yang perlu dilakukan.
– Memperkuat kerja sama pemerintaha kota dan FKUB dalam rangka meningkatkan kerukunan dan solidaritas di tengah covid-19.
Sehingga, pada tanggal 16 april 2020, Kementerian Agama mengeluarkan Surat Nomor B-2234/SJ/B.VII.1/BA.02/04/2020 tentang permohonan ke ikut sertaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam penanganan covid-19.
Dalam surat edaran , Kemendagri menginstuksikan kepada seluruh pemerintah daerah dan FKUB untuk bekerja sama dalam rangka meningkatkan kesetiakawanan dan solidaritas masyarakat yang terdampak pandwmi covid-19.
Sehingga upaya pelibatan FKUB di dalam kerja pemerintahan daerah untuk menangani covid-19 merupakan langkah strategis pemerintah yang memiliki 3 alasan yakni :
1. FKUB adalah organisasi antar umat beragama yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bersama Menag dan Mendagri No.9 & 8 thn 2006 tentang pedoman pelaksanaan Tugas Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah.
2. FKUB memiliki midal sosial-keagamaan dan jaringan hingga akar rumput yang bisa memperkuat silidaritas bagi warga yang terkena dampak covid-19.
3. Pentingnya pemimoin agama sebagai mitra dalam memerangi pandemi covid-19 dan dalam kehidupan “normal baru”.
Walikota Tomohon JFE mengatakan, Pemerintah Kota Tomohon mengharapkan dukungan dari tokoh agama yang ada untuk mensosialisasikan himbauan-himbauan pemerintah terkait covid-19 maupun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi covid-19 ini.
Lanjutnya karena tokoh agama maupun lembaga agama memiliki kedudukan yang strategis di tengah-tengah masyarakat. Ucap Walikota.
Dalam kegiatan ini Walikota didampingi Kaban Kesbangpol Ronni Lumowa, S.Sos M.Si, Kabag Protokol dan Komunikasi Christo P Kalumata, S.STP, Kabag Pemerintahan Jureyke I Pitoy SH, MSi.
Dan sebagai narasumber Mendagri Jendral Polisi (Purn) Prof. Drs. H Muhammad Tito Kurnivan, M.A, Ph.D., Menag Jendral TNI (Purn) Fachrul Razi, S.IP, S.H, M.H., Walikota Singkawang, walikota Bogor, Ketua FKUB Kota Kupang, Ketua FKUB Kota Depok. (Novita Pangkey)