Tahuna-Demi menghadiri launching agenda pariwisata Sangihe di Jakarta, Selasa (19/07), nyaris seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ditambah para staf turut terbang ke Jakarta untuk menyaksikannya.
Tak heran, situasi demikian langsung mengundang kritikkan berbagai kalangan, termasuk unsur generasi muda yang cukup kritis, Max Pangemangen.
Ia menilai keberangkatan berjemaah para pejabat yang turut memboyong beberapa staf tersebut, terlalu berlebihan dan terkesan pemborosan, apalagi mengingat kondii daerah yang baru saja ditimpa bencana banjir dan tanah longsor.
Menurutnya, dalam kondisi daerah yang masih berduka, sebaiknya yang diutus menghadiri launching dibatasi pada pejabat instansi teknis, bukan semua pimpinan SKPD yang juga turut memboyong sejumlah staf.
”Terus terang saya sangat menyesalkan disaat daerah kita sedang dalam masa pemulihan dari bencana banjir dan longsor, tapi pemkab tanpa beban memberangkatkan hampir semua pejabat yang juga ditambah staf,”ungkap Pangemangen.
Ia juga meminta pimpinan daerah mengevaluasi kembali kegiatan-kegiatan diluar daerah yang banyak menghadirkan pejabat maupun staf, dan sebaliknya mampu memaksimalkan pelaksanaan kegiatan tersebut di daerah saja.
”Acara yang melibatkan banyak pejabat keluar daeerah seperti launching pariwisata so harus dievaluasi, sebab akan lebih efektif dan terpromosi jika hajatan dimaksud digelar saja di daerah,”tegasnya.
Informasi dari Jakarta, ternyata banyak staf dan pejabat yang sibuk beberbelanja, dan justru hanya terihat beberapa pejabat yang serius mengikuti kegiatan.
”Dari pantauan saya dilokasi kegiatan, hanya ada beberapa pejabat yang terlihat serius mensukseskan acara launching, selebihnya hanya datang untuk jalan- jalan atau pasiar,”ujar Marslem Pulumbara, insan Pers liputan Sangihe yang turut meliput acara tersebut.(eleh)