Pengerjaan Jalan Tanpa Papan Proyek di Pertanyakan LSM

Tampak Jalan rusak Parah di Pertanyakan LSM dan Warga

Tampak Jalan rusak Parah di Pertanyakan LSM dan Warga

Bolmong-Warga Desa poigar III, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolmong Induk mempertanyakan pengerjaan jalan di Desa tersebut yang tidak dilengkapi dengan papan nama proyek. Beberapa warga setempat mengatakan, pada prinsipnya masyarakat sangat terbantu dengan pengerjaan jalan perkebunan tersebut.

Namun, yang jadi pertanyaan berapa meter jalan itu akan dibangun, siapa yang membangun dan berapa anggarannya, warga tidak mengetahui.

“Biasanya ada papan proyeknya, tapi yang ini tidak terlihat,” ungkap salah 1 warga yg protes akan pengerjaan tersebut.

Hal itu menuai kecurigaan para masyarakat, karena dengan adanya papan proyek tersebut setidaknya mereka bisa ikut memantau pengerjaannya. Mereka berharap kepada Pemkab Bolmong melalui instansi terkait untuk segera ditindak kontraktor yang tidak memasang papan nama proyek tersebut, dan ini bukan hanya pada proyek ini saja.

“Tapi juga proyek – proyek yang lainnya,” ungkap mereka.

Kalau perlu kedepannya, Pemkab memberikan tindakan atau sanksi kepada kontraktor yang tidak memasang papan nama proyek tersebut. Sehingga menjadikan pelajaran bagi mereka.

Hal senada juga diungkapkan Ketua LSM LPK Abdul latif Olii mengatakan kepada Media ini bahwa sudah seharusnya setiap kontraktor memasang papan nama proyek pada setiap pekerjaan yang dilakukan tersebut.

“Harus dipasang papan nama proyek itu, karena masyarakat juga berhak mengetahui berapa anggaran yang disediakan untuk pembangunan tersebut, bahkan berapa lama pengerjaannya,” ucapnya. Apalagi sekarang ini sudah saling terbuka akan masalah pembangunan, jadi tidak perlu untuk ditutupi lagi akan hal tersebut.

”Dengan dipasangnya papan nama proyek itu, masyarakat dapat mengawasi dan memantaunya,” bebernya.

Bahkan bila perlu, instansi terkait memanggil kontraktor untuk memberikan sanksi tegas kepada kontraktor, karena tidak memasang papan nama proyek tersebut.

”Bila perlu dipanggil, dan diberikan teguran keras,” pungkasnya.

Warga Desa poigar III menginginkan agar pembuatan jalan tersebut harus sesuai .Karena menurut mereka lebih baik jalan lama di bandingkan jalan yang baru, karena warga tidak bisa melalui jalan tersebut dengan mengunakan kendaraan, pasalnya jalan tersebut penuh dengan bebatuan, apalagi kalau di guyur hujan., juga Katingan atau tanjakan yg masih sangat tinggi..

“Mending jalan Tua, sekalipun hujan 1 malam suntuk, esok kami masih bisa melewati nya, kami kita dengan adanya jalan tersebut mempermudah akses warga untuk melaluinya,padahal sebaliknya,banyak warga yang tidak bisa ke kebun karena akses jalan yg baru asal jadi,semoga pemerintah mampu memperhatikan pengerjaan jalan Kebun ini.

” tutur salah satu warga yg tak mau namanya di media kan.(red)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.