Slaat : Pasar Pemkab, di kelola oleh Pemkab

Kepala Disperindakop Minsel, Samuel Setho Slaat, ST

Kepala Disperindakop Minsel, Samuel Setho Slaat, ST

Amurang-Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dilaksanakan serentak di Kabupaten Minahasa Selatan(Minsel) pada (31/8) saat ini telah terlaksana dan berjalan dengan baik.Ke 48 Calon Kuntua yang sudah terpilih kini tinggal menunggu hari tanggal dan waktu pelaksanaan Pelantikan.

Sesuai apa yang telah di sampaikan oleh Kepala BPMD Minsel Benny Lumingkewas, Pelantikan para calon Kuntua yang sudah terpilih saat ini akan di lantik pada bulan ini (September), hari dan tanggal tinggal menunggu dari Ibu Bupati tanggal Pelaksanaan Pelantikan.

Namun, setelah selesai melaksanakan tahapan Pemilihan Pilkades serentak ini, setelah terpilihnya calon kuntua menjadi Kuntua dan tinggal menunggu untuk di lantik, banyak meninggalkan kisah di masing masing Desa yang telah melaksanakan Pilkades.

Dari Pantauan Wartawan Media Online Suarasulutnews.co.id di setiap Desa terlihat, di beberapa tempat menjadi kerumunan beberapa Pendukung yang menang dan yang kalah sedang membicarakan terlaksananya Pilkades.Dari hasil pantauan, yang meninggalkan kisah paling banyak yang di temui pada pendukung calon yang tidak terpilih,dari cerita warga memang sangat sedih ketika calon mereka tidak terpilih menjadi Kuntua, tapi apa mau di kata inilah Demokrasi di Desa, siapapun yang terpilih itu sudah menjadi Kuntua kami.

Lain hal dengan Calon Kuntua yang sudah terpilih, ada segelintir orang yang tidak bertanggung jawab mulai mengancam warga yang berjualan di beberapa tempat milik Pemkab Minsel termasuk Pasar, para pedagang yang berjualan mulai mendapat ancaman akan di usir, bayangkan saja belum di lantik sudah menunjukan hal yang tidak baik pada warga setempat.

Menurut para pedagang yang sedang berjualan mengatakan, peristiwa yang terjadi ketika aktifitas di pasar sedang ramai, aktifitas pasar seperti biasa  terlihat banyak para pengunjung untuk berbelanja, namun tiba tiba muncul oknum oknum yang tidak bertanggung jawab mendatangi Pasar dan mengatakan, bahwa Pasar tersebut akan di ambil Ali oleh Desa, Pasar ini akan kami ambil ali, Desa-red, dan akan kami keluarkan beberapa pedagang yang sedang berjualan di pasar ini, Untuk di ketahui beberapa pedagang yang menerima ancaman tersebut ternyata bukan dari Pendukung pemenang dalam Pilkades.

” Ini pesta Demokrasi yang ada di Desa jangan tercoreng dengan tindakan tindakan yang tidak terpuji, dalam Pilkades sudah jelas ada yang menang ada yang kalah, siapapun yang terpilih itu adalah Pemerintah Desa kami, namun jangan seenaknya mengancam pedagang akan di usir, Pasar ini bukan milik Kuntua terpilih, Pasar ini milik Pemkab Minsel, “ujar beberapa ibu yang namanya engan di sebut dengan nada yang sangat marah.

Kadis Pasar Sam Sheto Slat saat di konfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan, Pasar yang di kelola oleh pemkab Minsel seperti, Pasar Tareran,Tumpaan,Amurang,Motoling,Tompasobaru,Modoinding,Tenga dan Poigar itu Pasar Pemkab dan di kelolah oleh Pemkab, termasuk salah satu Pasar  Tumpaan, tanah yang di beli Pemkab untuk di buat Pasar, jadi Pasar yang berada di Tumpaan masuk dalam Aset.

“Jadi kalau memang ada kuntua yang ingin menguasai Pasar milik Pemkab,saya sendiri yang akan usir dia dari dalam Pasar,”katanya.

Lanjutnya, memang di beberapa tempat ada pasar Desa yang di kelola oleh Desa dan itu tidak masuk pada Aset Minsel.

“Pemerintah Desa boleh mengelola dalam pasar seperti, Wc, Keamanan. kan Pasar itu termasuk rawan, kami hanya menagih retribusi dalam pasar, “tutupnya.(jaan)

 

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.