Pasangan Cabub-Cawabub Drs. H.R. Makagansa MSi – Dr. Fransiscus Andy Silangen SpB, KBD (MaSi) menggelar kampanye kawasan Petta Kecamatan Tabukan Utara (Tabutt), Sabtu (03/12) akhir pekan lalu.
Tahuna-Karena sering dicercah dengan berita bohong soal minimnya kehadiran massa PDIP pada setiap kampanye terbatas Pilkada Sangihe 2017, militansi Banteng Moncong Putih justru menjadi terbakar dan langsung keluar menunjukkan power politik mereka.
Hal ini terlihat ketika pasangan Cabub –Cawabub Drs. H.R. Makagansa MSi – Dr. Fransiscus Andy Silangen SpB,KBD (MaSi) menggelar kampanye disejumlah wilayah, termasuk di Kecamatan Nusa Tabukan dan kampung Petta Kecamatan Tabukan Utara.
Seperti halnya ketika pasangan MaSi menggelar kampanye di kompleks pelabuhan Petta Sabtu akhir pekan lalu, kurang lebih 10 ribu massa langsung membanjiri sekaligus menjadikan kawasan perdagangan dan perekonomian Tabukan Utara itu menjadi lautan merah.
Masa tak hanya membludak dilokasi kampanye tempat Makagansa dan Silangen melakukan orasi, tapi menyebar disepanjang jalan umum, termasuk melakukan aktifitas kegembiran berjoget ria di areal dermaga dan kawasan terbuka lainnya di kompleks pelabuhan Petta.
”Jujur saja torang pe militansi PDIP justru terbakar karena torang sering dicercah kabar bohong kalau setiap kampanye MaSi sedikit yang hadir, dan ini buktinya kampanye di Petta massa langsung membludak meski kampanye bersifat terbatas,”ungkap Jono Gabriel, kader PDIP kampung Petta Timur Tabukan Utara.
Hal senada juga dilontarkan warga kampung Tabukan Lama,Handry Gandaria. Membludaknya masa pendukung MaSi saat kampanye di Petta kata dia, lebih didominasi warga lokal meski ada sebagian kecil massa lainnya yang ikut dari Tahuna.
”Jangan kaget jika Petta jadi lautan merah, ini karena massa PDIP tersulut isu bohong yang disebarkan kalau Tabukan Utara dikuasai kandidat lain,”tegasnya.
Sekretaris DPC PDIP Sangihe, Benhur Takasihaeng turut membenarkan dikonfirmasi terpisah.”Memang tinggal kami batasi massa dari wilayah lain yang akan ikut kampanye MaSi di Petta, dan di kampanye berikutnya pasti massa akan terus membludak kalau tak ada aturan kampanye terbatas,”ujar Takasihaeng.(elleh)
