Dermaga Jeti Pelabuhan Tua (Peltu) Tahuna.
Tahuna-Miliyaran rupiah uang rakyat telah terserap guna membangun dermaga Jeti Pelabuhan Tua (Peltu) Tahuna.
Namun yang disayangkan, beberapa tahun pasca pembangunannya, manfaat dari fasilitas tempat berlabuh kapal-kapal antar pulau tersebut belum maksimal, bahkan sampai saat ini jarang sekali terlihat ada kapal rakyat yang bersandar di dermaga yang dibangun oleh kontraktor luar daerah tersebut.
”Setahun kami yang hampir setiap hari beaktifitas di kompleks pelabuhan tua, tak ada kapal penumpang antar pulau yang bersandar di dermaga jeti, kecuali kapal dan perahu pemda ketika ada acara atau kunjungan pejabat,”ungkap salah satu warga Peltu.
Tak hanya menyoal fungsinya yang belum maksimal, kondisi fisik dermaga jeti itu juga mulai terancam rusak karena kerab menjadi langganan hantaman ombak ketika cuaca sedang tidak bersahabat.
”Saat ini saja sebagian fisik jeti nyaris patah akibiat hantaman ombak baru-baru ini, belum lagi tangga jeti yang paling sering rusak disetiap kali terkena hantaman ombak besar,”ujar warga lainnya sembari berharap, pemkab setempat segera memperbaiki kerusakkan jeti dan memaksimalkan pemanfaatannya.
Sementara yang terpantau sejauh ini, keberadaan dermaga jeti Peltu justru telah beralih fungsi sebagai lokasi memancing warga. Rencana pemkab untuk menjadikan kawasan Jeti PeltuTahuna sebagai lokasi wisata maritime juga tak pernah kesampaian dan terkesan hanya habis direncana dan sosialisasi.
”Saat acara Festival Sangihe kami lihat kawasan Jeti Tahuna sangat ramai oleh fasilitas wisata, seperti banana bout dan perahu lainnya, tapi entah mengapa saat ini sudah tidak ada,”ujar ketua LSM Kadadema, Marlsem Pulumbara, yang juga sebagai tim penilai diacara Festival Sangihe yang digelar beberapa waktu lalu di kompleks Jeti Peltu Tahuna.(eleh)
