ketua LSM Kadadema yang juga personil Dewan Pendidikan Kabupaten Sangihe, Marslem Pulumbara
Tahuna-Disementara programnya telah tersosialisasi serta tengah dinanti masyarakat, Pemprov Sulut tiba-tiba membatalkan program pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat yang dikhususkan bagi warga pulau terluar Marore.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pangan Sangihe, Ir. Himans Salindeho dikonfirmasi wartawan, Kamis (15/06) kemarin. Menurut info dari provinsi kata Salindeho, pembatalan pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat tersebut disebabkan adanya keterbatasan anggaran.
”Program Lumpung Pangan Masyarkat di pulau Marore ini dananya bersumber dari provinsi, tapi tiba-tiba proyek tersebut batal dengan alasan keterbatasan anggaran, dan kemungkinan akan dilaksankan tahun depan,”ungkap Salindeho.
Ia juga mengatakan, meski telah dibatalkan,warga Marore tetap berharap lumbung pangan dapat terealisasi, karena warga sendiri melalui camat dan kepala kampung telah memberikan hibah tanah yang akan dijadikan lokasi lumbung.
”Meski batal atau ditunda,warga Marore tetap siap menyambut program lumbung pangan, sebab untuk lokasi pembangunannya sudah ada hibah dari camat dan kepala kampung,”kata mantan Kepala Badan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kelautan (BP4K) Sangihe tersebut.
Sementara dimintai tanggapan terpisah, ketua LSM Kadadema Sangihe, Marslem Pulumbara sangat menyesalkan adanya pembatalan atau penundaan program Lumbung Pangan Masayarakat tersebut, mengingat manfaat lumbung sangat vital bagi warga pulau terluar dalam menyimpan stok pangan ketika lautan sedang diterjang badai dan gelombang.
”Kami berharap Pemprov tidak membatalkan program ini, sebab pulau terluar butuh wadah untuk menampung pangan ketika menghadapi cuaca buruk yang menyebabkan warga tak bisa melaut maupun berbelanja pangan dari Tahuna,”tegas Pulumbara.(eleh)
