Hasil Survey Pemantauan Satatus “Gisi” Oleh Kementrian Kesehatan Kota Tomohon Mendapat Kategori Baik.

Walikota Tomohon Jimmy F. Eman SE Ak.

TOMOHON – Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon melaksanakan kegiatan penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.

Dengan bertajuk Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan stunting di Kota Tomohon oleh Dinas Kesehatan, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Tulip Inn Paslaten, dan dibuka langsung oleh Walikota Tomohon Jimmy F. Eman, senin 4/2.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon, dr. Deesje Liuw M. Biomed didampingi Kabid kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan Moudy Pusung SKep Ns MKes menjelaskan, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat lebih khusus ibu-ibu hamil dalam memahami akan pentingnya mencegah masalah stunting (kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan anak seusianya, Ujar Kadis.

Disamping itu tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, teridentifikasinya status gizi pada ibu hamil, tersedianya informasi secara cepat mengenai masalah stunting pada anak, agar para ibu hamil dapat mengerti pentingnya menkomsumsi makanan yang seimbang dan bergizi sejak awal kehamilan.

Walikota Tomohon Jimmy F. Eman,SE, Ak, saat membuka kegiatan menjelaskan bahwa, dua masalah kekurangan gizi yang cukup tinggi di Indonesia sesuai hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 yakni masalah pendek (stunting) 30,8 %, dan kurus (wasting) 10,2 % pada balita masih berada diatas batas toleransi yang ditetapkan oleh WHO yaitu untuk stunting 20%, dan wasting 5%, artinya bahwa Indonesia masih berada dalam kategori kronis (warna merah) untuk hal ini, Kata Walikota.

Kaitan dengan hal tersebut, Kota Tomohon patut bersyukur karena hasil survey pematauan status gizi oleh Kementerian Kesehatan tiga tahun berturut (2015 – 2017), Kota Tomohon mendapat kategori baik dalam klasifikasi permasalahan gizi dengan hasil 2015  19,9%, 2016  6,9%, dan 2017 dengan hasil 13,4%, artinya Tomohon masih berada dibawah batas toleransi standar WHO, sehingga dari hasil ini Kota Tomohon mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan sebagai Kota di Indonesia yang mendapatkan kategori baik tiga tahun berturut-turut.

Dihadapan ibu-ibu hamil dan para pengelola program gizi Puskesmas, selaku Pemerintah Kota Tomohon, Eman mengajak untuk melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin, karena penaggulangan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama, agar tercipta generasi muda yang sehat dan kuat, Tutup Walikota Eman.

Dipenghujung kegiatan, secara simbolis Walikota Eman menyerahkan berupa makanan tambahan dan susu ibu hamil secara gratis kepada para ibu hamil.

Hadir sebagai peserta para ibu hamil dari setiap kelurahan bersama para petugas gizi disetiap Puskesmas. Sedangkan narasumber dalam kegiatan tersebut yakni unsur Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, dan unsur Persatuan Ahli Gizi Provinsi Sulut.(jaan)

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.