Minahasa – Bertempat di taman SHS, tepatnya di perlimaan kecamatan Tompaso Barat dan Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, digelar kegiatan Kreasi Kuliner Kabupaten Minahasa, Sabtu (25/03-2023).
Kegiatan tersebut adalah event yang bertajukan BISA Fertival, yang berasal dari singkatan Bersih,Indah,Sehat,Aman, yang di prakarsai oleh Ibu Vanda Sarundajang anggota DPR-RI Komisi X, dengan tujuan memacu potensi masyarakat Kawangkoan yang bergelut dibidang usaha kuliner.Adapun kegiatan tersebut turut di hadiri ketua tim event Bali dan Nusra dari kementrian pariwisata, ibu Rosalin Petrina Kristianti dan Executive Chef, Farry Paath. Keduanya di hadirkan dalam moment tersebut sebagai narasumber untuk memberi arahan serta masukan bagi pelaku usaha kuliner yang hadir saat itu.
Hadirpula dari pemerintah kabupaten Minahasa mewakili Bupati kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Drs.Dolfie Kuron.MBA Kapolsek Tompaso,Iptu Martua Sitanggang, dan Camat Tompaso Barat, Stefri Pandey.ST. bersama juga dengan para tim VaSung yang ada di kabupaten kota di Sulut.
Dalam kegiatan, di isi dengan kreasi Kuliner yang berasal dari kecamatan Kawangkoan, baik dari kelurahan Uner, Kinali, Sendangan dan Talikuran, yang di saksikan langsung oleh ibu Vanda Sarundajang di dampingi Chef Farry Paat dan ketua Tim event ibu Rosalin, serta kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa. Kapolsek Tompaso dan Camat Tompaso Barat.
Disela sela kegiatan antraksi masak memasak saat itu, Chef Farry sempat memberikan arahan dan saran kepada salah satu koki di event tersebut.
Usai kegiatan masak memasak, para peserta dan narasumber mengadakan sesi tanya jawab.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu pelaku usaha kuliner memberikan usulan atau masukan kepada para tim event, bahwa kiranya para pelaku usaha kuliner dapat diberi ruang dan kesempatan oleh instansi terkait guna menopang usaha kuliner yang ada di Minahasa khususnya di Kawangkoan.
Usulan dan masukan tersebut di sambut baik oleh ibu Vanda Sarundajang, sambil mengharapkan agar apa yang telah di lakukan saat ini, dapat mendorong serta memotivasi bagi para usahawan kuliner untuk meningkatkan semangat kerja.
Demikian pula apa yang disampaikan oleh chef Farry, ia berpendapat agar kiranya para pegiat usaha kuliner dapat di fasilitasi oleh instansi terkait guna menunjang usaha yang ada, baik dari segi pelatihan dan bisa juga dari segi permodalan.
Menurutnya sangat perlu untuk di adakan bimbingan teknis kepada para pelaku usaha kuliner. Bukan saja yang berskala restoran tetapi termasuk UKM.
Dalam bimtek tersebut salah satu selain menu, perlunya bimbingan tentang tatacara para pelayan usaha kuliner saat menyambut, menawarkan, serta menyajikan menu makanan kepada para tamu atau pengunjung.
Hal tersebut sangat diwajibkan agar para pramusaji dapat bekerja secara profesional, baik dari sisi kerapian dalam berpakaian atau seragam, tata krama yang santun, kebersihan, serta ketepatan dalam menangkap informasi pesanan dari tamu.
Ini juga adalah salah satu faktor penentu selain menu makanan dan cita rasa.
Jangan hanya makanannya yang enak atau digemari orang, sanitasi juga perlu di perhatikan. Harapan saya kiranya pemerintah dapat memfasilitasi serta mengadakan bimtek kepada UKM yang berkecimpung di usaha kuliner. Karena usaha kuliner adalah salah satu usaha yang sangat erat kaitannya di sektor pariwisata. Tutur Executive chef di salah satu hotel berbintang lima di kota Manado ini.
Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Dolfie Kuron berpendapat, bahwa para pelaku usaha kuliner yang ada di Minahasa perlu di adakan bimbingan teknis dalam mengelola menu makanan yang secara profesional tanpa menggeser ciri khas dari ragam makanan asli Minahasa.
Tentunya ke depan, dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Minahasa akan menyusun rencana pelaksanaan bimtek di bidang usaha kuliner, yang akan melibatkan para ahli di bidang tersebut, ujar Kadis.
( Farly Bujung )
