Pnt. Steven Supit Minta Pihak Terkait Penanganan Dugaan korban Miras, Cepat Terungkap.

Minahasa – Memasuki Minggu ke empat pasca tragedi korban meninggal dunia secara berturut-turut yang menimpa warga Kawangkoan dan sekitarnya, di duga akibat miras, hingga kini belum terungkap secara pasti, hal tersebut di tanggapi oleh ketua kaum bapak Kerapatan Gereja Protestan Minahasa se Indonesia, Pnt. Steven.Supit. SH.

Menurut Supit bahwa hilangnya nyawa yang sudah lebih dari sepuluh orang yang di duga akibat mengkonsumsi miras, adalah kejadian yang luar biasa, namun hingga saat ini belum ada keterangan dari pemerintah terkait terungkapnya masalah dugaan itu menjadi suatu yang bukan dugaan lagi.S

Supit menjelaskan pada wartawan media suarasulutnews, dari awal peristiwa hingga saat ini di perkirakan sudah berjalan pada Minggu ke empat, dan tak lama lagi keluarga korban akan melakukan ibadah syukur 40 hari, ini berarti terlalu panjang waktu yang berjalan dalam penanganan kasus dugaan menjadi suatu kepastian, siapa pengedar miras, jenis miras apa, apakah miras itu tercampur cairan yang lain yang di duga menjadi penyebab korban kematian, serta kepastian korban meninggal akibat apa, dari mana asal miras yang di duga.

Semua itu perlunya suatu pernyataan yang tegas dari pihak pihak terkait. Karena tragedi meninggalnya lebih dari sepuluh orang dalam waktu yang berdekatan dan gejala yang sama, antara lain, kaburnya penglihatan hingga meninggal.

Wakil Sekertaris FK -PKB PGI ini juga berharap kepada pihak pemerintah Kabupaten Minahasa , Kepolisian, serta pihak pihak terkait lainnya, agar peredaran miras ilegal di tengah masyarakat agar di adakan operasi dan penarikan oleh pemerintah. Karena selama ini, miras yang beredar di tengah masyarakat Minahasa bahkan sulut, di ragukan lagi untuk di konsumsi selama belum adanya pernyataan resmi dari pemerintah.

Miras jenis apa yang beredar di tengah masyarakat yang di duga menjadi penyebab kematian sepuluh orang lebih yang menimpa warga Kawangkoan dan sekitarnya, ungkap Supit

(FB).

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.