Panwascam Pertanyaan Dana Sering dari Propinsi

51 anggota panitia pengawas kecamatan(panwascam) di Minsel mempertanyakan yang kehormatan(UK) yang berasal dari dari dana sharing untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur hingga bulan November tak kunjung dibayarkan

51 anggota panitia pengawas kecamatan(panwascam) di Minsel mempertanyakan yang kehormatan(UK) yang berasal dari dari dana sharing untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur hingga bulan November tak kunjung dibayarkan

AMURANG,Suarasulutnews.co.id-Pengawasan proses pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) di Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2015 sepertinya tidak akan berjalan dengan baik.Buktinya 51 anggota panitia pengawas kecamatan(panwascam) di Minsel mempertanyakan yang kehormatan(UK) yang berasal dari dari dana sharing untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur hingga bulan November tak kunjung dibayarkan
Ketua Panwascam Amurang Barat Butje Songgigilan, kepada media ini mengatakan sudah sejak dilakukan pelantikan pada bulan Juni lalu hingga bulan November tidak ada UK,dan semua panwascam hanya menerima UK untuk penyelenggaran pemilihan bupati dan wakil bupati saja.
“Sesuai kesepakatan kami akan menerima UK dengan pembagian 60 persen dari pemilihan bupati/wakil bupati dan sisanya atau 40 persen dari pemilihan gubernur/wakil gubernur. Kami mau agar UK 40 persen kami bisa terealisasi sebelum penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak,” ujarnya.
Fance Rorah, Ketua Panwascam Suluun Tareran mengutarakan bahwa dana UK 60 persen dari kabupaten yang didapatkan setiap bulan sebesar Rp 1.250.000 untuk ketua dan Rp 1.000.000 untuk anggota. Selama ini mereka tak tahu kalau UK 40 persen dari provinsi besarannnya berapa.
“Saya mendengar kabupaten/kota lainnya sudah dapat UK 40 persen. Jadi mengapa kami yang di Kabupaten Minsel tak pernah menerima honor dari hasil kerja kami sendiri,” ujar Rorah mempertanyakan.
Hal ini juga turut dikeluhkan oleh ketua-ketua panwascam lainnya seperti Esly Lumintang (Tompasobaru), Rico Tilome (Modoinding), L Langkay (Kumelembuai), Dolly Sumangkut (Maesaan) dan Frangky Keintjem (Tumpaan). Jika sampai bulan November tak mendapat UK untuk 40 persen, mereka berjanji tak akan bekerja untuk mengawasi pilkada khususnya untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Selama ini mereka merasa banyak membuang tenaga dan waktu untuk mengawasi semua tahapan pilkada gubernur dan wakil gubernur lantaran keringatnya tak dihargai. Franny Sengkey,yang juga salah satu Panitia Pengawasa Kabupaten Minahasa Selatan,saat dikonfirmasi soal dana sering dari propinsi,mengatakan hingga saat ini panwas Misnel tidak mendapatkan dana sering dari propinsi.
“Padahal juga panwas Minsel juga bertugas untuk pelaksanaan pemilihan Gubernur danw akil Gubernur untuk 9 Desember 2016,”kata Sengkey.
Lanjut Sengkey, semua Panas kecamatan dan PPL sudah sering bertanya apakah ada dana sering dari propinsi untuk Pilkada,”Baik Panwas kecamatan maupun PPL, sudah sering menannakan untuk adana sering dari propinsi,tetapi kami hanya menjawab sampai saat ini dana tersebut belum diberitahukan oleh propinsi,”pungkasnya(jaan)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.