Kadis Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Sangihe, Demostenes Palit SE
TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Proyek Puskesmas Tahuna Timur adalah salah satu dari sejumlah proyek di Sangihe yang diputus kontrak, karena tak selesai sesuai waktu yang ditetapkan. Keberadaan proyek puskesmas itu pun langsung disesalkan sejumlah pihak, termasuk beberapa pejabat teras Pemkab Sangihe turut menyesalkannya.
Namun hal ini ketika dikonfirmasikan ke Bupati Drs. H.R. Makagansa MSi, ia justru menegaskan kalau pemutusan kontrak itu sudah sesuai dengan prosedur dan tak menyalahi aturan.
”Kalau waktu kontrak sudah selesai lalu proyek belum tuntas, tak salah jika dilakukan pemutusan kontrak, dan justru yang salah jika pekerjaan dinyatakan selesai padahal sesuai kontrak belum selesai,”kata Bupati.
Terkait dengan pemutusan kontrak tersebut, Bupati juga meminta instansi teknis dapat menindak lanjutinya dengan penataan administrasi yang baik, sehingga proyek dimaksud tak terbengkalai atau mubazir, karena pemkab setempat akan mengupayakan kelanjutannya lewat APBD.
”Yang saya harapkan disini, instansi teknis harus menata administrasinya dengan baik, sehingga proyek tidak mubazir dan kelanjutannya bisa berproses lewat pendanaan di APBD,”ujar Bupati.
Hal senada juga ditegaskan Kadis Pekerjaan Umum (PU) Sangihe, Demostenes Palit SE, terkait pihaknya telah melakukan pemutusan kontrak terhadap 2 paket proyek jalan di Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara. Pemutusan kontrak 2 paket jalan itu tegas Palit, karena fisik proyek hanya sekitar 10 persen hingga tak mungkin dapat diselesaikan meski dilakukan penambahan waktu ditahun ini selama 50 hari kerja.
”Pemutusan kontrak harus kami lakukan, karena selain pekerjaan tak bisa tuntas, ini juga sebagai tindakan tegas dan dapat memberikan efek jera bagi kontraktor yang tak serius”tegas Palit.(fb)
