Tahuna- Sepertinya Program Tol Laut atau Gerai Maritim yang dilaunching belum lama ini terancam gagal. Ini gara-gara KM Caraka, kapal khusus Tol Laut yang mengangkut puluhan konteiner beras, tepung dan semen ke Kabupaten Kepulauan Sangihe mengalami kerusakan di Toli-toli.
Hal ini tak ditepis Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Perindagkop dan UMKM) Olden Lahamendu BST SE MSi ketika dikonfirmasi sejumlah wartwan, Rabu (20/07) kemarin.
Menurut Lahamendu, kapal yang memuat puluhan konteiner itu kemungkinan tak akan bisa berlayar hingga dua minggu karena masih harus dilakukan perbaikkan mesin.
“Kemungkinan sekitar dua minggu lebih, kapal tersebut baru bisa beroperasi,”ujarnya.
Terkait kerusakkan kapal, termasuk juga untuk mengantisipasi jangan sampai macet program tol laut dan geray maritim, pihaknya sudah menyurat ke kementerian supaya kapal yang rusak dapat diganti kapal yang baru.
“Kalau belum sampai dua minggu stok beras sudah habis, kami akan mempersilahkan pengusaha mengambil stok beras dari manado, dengan konsekuensi harga beras akan mengalami kenaikan,”kata Lahamendu.
Ditempat terpisah Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan, Drs. Irklis Sombonaung mengatakan, kerusakan KM Caraka sudah dilaporkan saat rapat evaluasi di Pusat bersama pihak PT Pelni.
“Kami sudah meminta kapal program tol laut ke Sangihe diganti baru. Dan karena sudah tua. kemungkinan tahun ini Pelni akan menggantinya, tapi kalau tidak kami mengusulkan untuk diganti Jakarta Loid,”ungkap Sombonaung.(eleh)