Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe,Jabes Ezar Gaghana SE,ME
Tahuna-Tingginya kasus asusila yang ditangani Kepolisian dan Kejaksaan maupun yang telah mendapat hukuman tetap dari Pengadilan Negeri Tahuna, masih menjadi keprihatinan tersendiri bagi Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Gaghana SE,ME.
Tak heran masalah tersebut kembali disentil Gaghana saat jumpa pers usai berkunjung ke Lembaga Pemasyaratakn (Lapas) Tahuna saat momen HUT Proklamsi RI baru-baru ini. Gaghana mengakui keprihatinanya tak hanya karena kapasitasnya sebaga Bupati, tapi melekat juga jabatannya sebagai Ketua Pelayanan Kategorial (Pelka) Laki-laki Sinode GMIST.
”Saya menyoroti kasus asusila ini karena 65 persen warga Sangihe adalah warga GMIST yang sangat menentukan maju mundurnya loyalitas dimasyarakat, jadi baik sebagai Bupati maupun Ketua Pelka Laki-laki, saya harus mengingatkannya,”tegas Gaghana.
Karena kasusu asusila ini juga banyak melibatkan anak dibawah umur, mantan Wakil Bupati Sangihe dua periode itu juga mengingatkan para orang tua jangan lengah melakukan pengawasan terhadap anak, sebab terindikasi yang memicu terjadinya kasus asusila didominasi oleh kemajuan teknologi dimana anak muda sudah bebas mengakses dan menonton filem maupun video yang tidak layak ditonton.
”Saya berharap para orang tua harus mengawasi hand phone anak dan rutin memeriksanya,”ujar Gaghana.
Sementara terkait tingginya kasus asusila di Sangihe, termasuk saat ini pelakunnya mendominasi 144 penghuni Lapas Tahuna, sebelumnya juga turut disorot Kajari Sangihe Muhamad Irwin Datuinding SH,MH. Kajari bahkan sempat menetapkan Kabupaten Kepulauan Sangihe darurat asusila karena saking tingginya kasus asusila dan pelecehan terhadap anak dibawah umur.
Bahkan tindak lanjut dari status darurat asusila, Kejaksaann juga langsung menindak lanjutinya dengan program Jaksa masuk sekolah yang bekerja sama dengan pihak Kepolisian melakukan sosialisasi hukum dan penyuluhan di sekolah-sekolah di Sangihe.(eleh)
