PARLEMEN,Suarasulutnews.co.id-Anggota parlemen anti korupsi dari Asia Tenggara yang tergabung dalam SEAPAC (Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption) berhasil memilih presiden baru untuk periode dua tahun yang akan datang. Kursi presiden diserahterimakan dari Fadli Zon, Wakil Ketua DPR kepada Tan Sri Zahar Ujang yang juga menjabat sebagai Ketua Senat Parlemen Malaysia.
“Iya pemilihan presiden SEAPAC baru berjalan lanjar dalam suasana yang hangat, seperti keluarga besar Asean. Kita harapkan presiden baru dari Malaysia dapat melanjutkan program-program, terutama tentu kampanye antikorupsi yang diserukan anggota parlemen,” kata anggoa delegasi DPR Biem Triani Benjamin usai sidang di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta, Rabu (7/10/15).
Sebelumnya dalam rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen — BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf, delegasi Malaysia malah mengusulkan agar Indonesia melanjutkan kepemimpinan. Akan tetapi pimpinan sidang mengingatkan agar lebih baik kepemimpinan SEAPAC dipergilirkan kepada anggota dari negara yang berbeda.
Anggota delegasi parlemen Timor Leste Fernanda Borges kemudian mengusulkan kepemimpinan Malaysia untuk periode selanjutnya. Setelah delegasi Malaysia menyatakan penerimaan, giliran delegasi Timor Leste yang diminta kesediaannya untuk menjadi vice president.
“Kita tidak akan pernah membiarkan dan menyetujui tindakan korupsi yang dilakukan siapapun. Perjuangan antikorupsi harus kita lakukan disemua tingkatan,” kata Tan Sri. Ia juga menyebut upaya itu tidak akan berhasil tanpa dukungan dan kerja sama dari seluruh anggota SEAPAC.
Dalam kepemimpinan DPR, SEAPAC telah melangsungkan agenda Sidang Umum di Medan tahun 2013 dan tahun lalu melaksanakan workshop dengan tema “Stronger Ethic and Integrity, Path for Parliament to Combat Corruption’. (iky) foto:ry/parle/ray/dpr.go.id)