Parlemen,Suarasulutnews.co.id-Politisi Fraksi Partai Golkar, Ade Komarudin (A-261) secara resmi dilantik menjadi Ketua DPR RI, menggantikan Ketua DPR RI sebelumnya, Setya Novanto (F-PG/A-300), yang mengundurkan diri. Pelantikan berlangsung di Rapat Paripurna DPR, di Gedung Nusantara II, Senin (11/01/2016).
Pelantikan Anggota Dewan yang akrab dipanggil Akom ini, dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali. Sementara, Rapat Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.
Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna, pelantikan ini diwarnai beberapa interupsi dari sejumlah Anggota Dewan. Mayoritas mengungkapkan keberatan dilantiknya Akom, karena Partai Golkar dianggap belum menyelesaikan masalah internalnya, sehingga legalitas calon Ketua DPR itu patut dipertanyakan.
Anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul, dalam interupsinya meminta kisruh Partai Golkar tidak dibawa sampai DPR dengan melantik Ade Komarudin yang merupakan usulan dari Golkar kubu Aburizal Bakrie.
“Selesaikan dulu urusan di internal Golkar, termasuk PPP. Jangan bawa-bawa ke sidang paripurna yang terhormat ini,” tegas politisi F-PD itu.
Sementara Anggota Komisi IX DPR, Melchias Marcus Mekeng menyatakan bahwa pelantikan ketua DPR dari F-PG tidak bisa dilakukan karena partai tersebut masih bermasalah, bahkan tak memiliki kepengurusan yang sah.
“Kita dari munas Ancol sudah mengajukan Agus Gumiwang. Tapi, pimpinan tidak menerima masukan itu. Biarlah Golkar menyelesaikan masalahnya. Kami tidak mau menerima keputusan sepihak pelantikan Ketua DPR Ade Komarudin ini,” tegas politisi F-PG itu.
Walaupun sempat mendapat interupsi bertubi-tubi, pelantikan tetap berlangsung dengan khidmat. Usai membacakan sumpahnya, Ade pun menyampaikan pidato perdananya.
Dengan demikian, formasi Pimpinan DPR menjadi, Ketua DPR Ade Komarudin, dengan empat Wakil Ketua DPR, yakni Fadli Zon (F-Gerindra), Agus Hermanto (F-PD), Fahri Hamzah (F-PKS), dan Taufik Kurniawan (F-PAN). (sf)/foto:tim parle/iw/dpr.go.id)