Menko Perekonomian Tinjau KEK dan IHP Bitung

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Menko Perekonomian Republik Indonesia, Darmin Nasution bersama rombongan, kunjungan kerja ke Kota Bitung dalam rangka peninjauan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan International Hub Port (IHP) serta Bitung Logistic Community College (BLCC)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Menko Perekonomian Republik Indonesia, Darmin Nasution bersama rombongan, kunjungan kerja ke Kota Bitung dalam rangka peninjauan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan International Hub Port (IHP) serta Bitung Logistic Community College (BLCC)

BITUNG,Suarasulutnews.co.id- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Menko Perekonomian) Republik Indonesia, Darmin Nasution bersama rombongan, Kamis (25/2) melakukan kunjungan kerja ke Kota Bitung dalam rangka peninjauan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan International Hub Port (IHP) serta Bitung Logistic Community College (BLCC),
Darmin Nasution didampingi Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw saat melakukan kunjungan di Bitung disambut Penjabat Walikota Bitung Drs John Palandung MSi bersama Pimpinan Forkopimda serta anggota DPRD Kota Bitung dan Walikota Bitung terpilih Max J Lomban serta sejumlah Pimpinan SKPD jajaran Pemerintah Kota Bitung.
Lewat kunjungan ini Nasution memastikan bahwa Bitung siap diwujudkan sebagai Gerbang Ekspor Impor Indonesia Timur, sebagai upaya mewujudkan Pelabuhan Bitung sebagai IHP, merupakan pilihan strategis yang memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan.
Sebagai contoh, perluasan pelabuhan memerlukan kepastian tempat, jaringan supply chain, termasuk pembangunan jalan tol, perwujudan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kegiatan industri. Selain itu perlu adanya kebijakan menyeluruh yang harus dilaksanakan dengan cepat. Kebijakan itu setidaknya meliputi infrastruktur pendukung, industri, pengembangan ekspor impor komoditas, dan peningkatan kapasitas SDM logistik.

“Diharapkan kedepan perlu dibuat pusat logistik berikat, disana bisa dibuat standar dan gradingnya untuk produk-produk yang akan diekspor. Tidak cukup hanya mengembangkan pelabuhan, tapi juga harus diikuti industri dan lain-lain,” ujarnya.

Karena itu kapasitas SDM logistik perlu ditingkatkan. Kebutuhan tenaga-tenaga yang kompeten di sektor logistik tidak hanya diperlukan untuk pengembangan Sislognas (Sistem Logistik Nasional), tetapi juga dalam menghadapi liberalisasi tenaga kerja dalam rangka MEA.

“Bitung merupakan simpul kegiatan ekspor produk dari wilayah Indonesia Timur, walau menurutnya Saat ini kapasitas Pelabuhan Bitung masih relatif kecil, karena itu masih membutuhkan banyak pengembangan.,” tutupnya. (estefanus)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.