Akibat Cuaca Ekstrim Harga Ikan di Pasar Amurang Melonjak Naik

Tampak Nelayan Amurang Sedang Mempersiapkan diri untuk memindahkan Perahu mereka di Dermaga Akibat Cuaca Tidak Bersahabat

Tampak Nelayan Amurang Sedang Mempersiapkan diri untuk memindahkan Perahu mereka di Dermaga Akibat Cuaca Tidak Bersahabat

Amurang-Cuaca ekstrim yang terjadi di perairan Sulawesi Utara dan sekitar yang mengakibatkan terjadinya banjir,hingga saat ini masih saja berlanjut.Cuaca yang ditandai hujan lebat,tiupan angin kencang dan gelombang laut yang cukup tinggi sekitar 3 Meter,sehingga mengakibatkan ratusan nelayan Amurang,Tumpaan dan sekitarnya belum bisa melaut.Dermaka Mobongo dan pesisir pantai di seputar wilayah Amurang pun dipenuhi perahu nelayan yang memilih bersandar ketimbang melakukan aktivitas di laut lepas.Situasi seperti ini sudah terlihat berlangsung lebih dari sepekan.

Pantauan media ini,tidak melautnya para nelayan Amurang dan sekitarnya sehingga mengakibatkan harga ikan di beberapa pasar antara lain Pasar Amurang dan Tumpaan serta sekitarnya melonjak naik dari sebelumnya harga Rp.40.000 /kg naik menjaid Rp.80.00/kg.

Kepada media ini salahs atu nelayan asl Amurang Stevi Durandt mengatakan karena cuaca ekstrim dan gelombang sangat tinggi serta adany angin kencang dirinya dan teman-teman nelayan takut untuk melaut.

“Kami sudah beberapa hari ini takut untuk melaut,karena angin kencang dan gelombang laut sanga tinggi,jika kami melaut itu hanya saja membawa nyawa,”kata Durandt nelayan asal Amurang,yang mengurungkan niatnya untuk tidak melaut.

Ditempat terpisa Karel Repi nelayan yang sama kepada media ini mengatakan pula pada saat arus kencang seperti ini,nelayan yang hendak mencari nafkah dilaut (ikan) menjadi sangat takut,karena nelayan amurang tidak dibekali dengan alat bantu renang sepreti pelampung dan lainnya.

“Walaupun ada alat-alat seperti itu,jika ada angin kencang dan ombak sangat besar,kami nelayan takut untuk melaut.Jika tidak ada yang terjadi dilaut,maka sepertinya alat-alat seperti itu sangat membantu untuk persiapan,”kata karel.

Di Perairan Minsel sendiri arus dan gelombang laut sangat sulit diprediksi dan dapat berubah setiap saat. Tak mau mengambil resiko para nelayan lebih memilik untuk tak melaut,sehingga   harga ikan yang mereka jual saat ini tak sama dengan biasanya, hal ini disebabkan ikan yang mereka beli dari para nelayan mengalami peningkatan hampir seratus persen dari harga normal.

“Ya untuk mendapatkan keuntunngan untuk memenuhi kebutuhan keluarga terpaksa harga ikan yang kami jual pula harus dinaikan, kalau tidak kami mau dapat untung berapa,” ucap Martha Laurens salahs atu penjual ikan di pasar Amurang.(jaan)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.