Diduga KK Palsu Beredar di Kecamatan Tumpaan

Kartu Keluarga palsuTumpaan-Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan di hebokan dengan beredarnya KK (Kartu Keluarga) palsu, di duga KK palsu ini beredar pada tahun 2014 di Desa Tumpaan Baru kecamatan Tumpaan, dengan beredarnya kabar bahwa adanya KK palsu membuat sejumblah masyarakat di Desa Tumpaan Baru menjadi cemas dengan KK tersebut, mengingat jika suatu hari keperluan mendadak ternyata di ketahui KK itu Palsu.

Beredarnya KK tersebut di ketahui oleh masyarakat melalui media sosial FB yang di tulis salah satu warga yang berasal dari Desa Tumpaan Baru, pada akun dindingnya terlihat di tulis.” Astaga..!

Ada beredar KARTU KELUARGA palsu di Tumpaan Baru, KK keluaran tahun 2014.
Sapa jo tu da kse kluar ni KK palsu di tumpaan baru ?.Hahahahahahahyyyyyy.., itulah bunyi di akun FB pemilik salah satu warga Desa Tumpaan Baru.

Pemerintah Desa Tumpaan Baru saat ini di tantang untuk lidik dugaan KK Palsu tersebut, karena ini telah menyangkut Pemerintahan di Kabupaten Minahasa Selatan Khususnya Desa Tumpaan Baru.Jangan sampai kecamatan Tumpaan khususnya Desa Tumpaan Baru tercoreng nama baiknya dengan ulah oknum oknum yang tidak bertanggung jawab, ucap salah satu warga Tumpaan Baru yang tidak mau namanya di sebut.

Pejabat Hukum Tua Desa Tumpaan Baru, Lucky Lumenta SP ketika di konfirmasi hal tersebut sangat terkejut setelah mendengar beredarnya KK (kartu Keluarga) milik warganya sendiri, melalui salah satu Pemilik Akun FB yang  warganya sendiri juga (Broer Allois).

“Saya juga baru mengetahui dari anda,(Wartawan-red).Jadi selaku pemerintah di Desa menghimbau kepada warganya, apabila merasa Kartu Keluarganya itu Palsu sangat di harapkan melapor di Kantor Kuntua untuk di tindak lanjuti, “harapnya.

Dan salah satu Pemilik Akun FB itu akan kami panggil untuk menanyakan siapa pemilik Kartu Keluarga itu, bukan tidak mungkin pemilik Akun ini tidak mengetahui siapa keluarga yang menjadi korban Pemalsuan Kartu Keluarga, kalau to oknum pemilik FB mengetahui hal tersebut sampaikan kepada kami selaku pemerintah, jangan langsung ke media sosial karna ini menyangkut Pemerintah apakah ini benar atau tidak.(jaan)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.