ISIS Merawi, Polres Sangihe Tingkatkan Kewaspadaan

Kapolres Sangihe, AKBP I Dewa Made Adynana SIK,SH,MH

Kapolres Sangihe, AKBP I Dewa Made Adynana SIK,SH,MH

Tahuna-Dampak dari dikuasainya pulau Merawi Mindanau Philipina oleh kelompok radikal ISIS, disikapi serius Polres Sangihe dengan meningkatkan kewaspadaan pengamanan.

Hal ini dibenarkan Kapolres Sangihe, AKBP I Dewa Made Adyana SIK, SH, MH dikonfirmasi wartawan disela acara buka puasa baru-baru ini. Dalam mengantisipasi merembesnya pengaruh ISIS Merawi yang notabene letaknya tak jauh dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, terlebih kawasan pulau-pulau terluar diperbatasan Indonesia-Philipina, Polres Sangihe kata Kapolres tetap menjalin koordinasi dengan pihak TNI AL maupun Kodim 1301 SaTal dan pemerintah setempat.

Dan sejauh ini yang telah dilakukan menurut Kapolres,diantaranya memberlakukan wajib lapor satu kali 24 jam bagi para pendatang, minimal kepada ketua RT atau petugas kampung dan kelurahan setempat. Langkah lainnya yang juga sudah dilaksanakan, tak lain melakukan pemeriksaan di pelabuhan-pelabuhan dan akses tranpsortasinya lainnya baik resmi maupun tidak resmi, termasuk jalan-jalan tikus yang tak jarang digunakan oleh orang-orang tertentu.

”Kalau untuk patrol keamanan itu sudah kegiatan rutin setiap saat anggota Polres, namun tetap ada kewaspadaan terkait teroris dan radikal, apalagi pulau Mindanau Philipina tak jauh dari wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe,”kata Kapolres.

Sangat diharapkan peran para tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk bersama menjaga keamanan, termasuk masyarakat juga dihimbau Kapolres, seperti proaktifnya masyarakat mencari tahu kerbadaan serta maksud kedatangan orang baru di wilayahnya masing-masing.

”Tak mengapa masyarakat bertanya tentang maksud kedatangan atau indentitas jika melihat ada orang baru, dan secepatnya menginformasikan kepihak berwenang, baik polisi maupun pemerintah setempat jika ada hal yang mencurigakan,”ujarnya.

Sementara kewaspadaan juga dilakukan Pemkab Sangihe melalui Badan Kesatuan Bangsa (Kesbang), karena apalagi baru-baru ini telah ada edaran Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia Davao City Philina mengeluarkan edaran bernomor 379/01/2017 menghimbau agar Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah Minandao untuk tidak berpergian keluar kota, wilayah berbahaya atau rawan konflik.

“Menindak lanjuti edaran Konjen serta untuk mengantisipasi jangan sampai ada pelarian terutama saudara- saudara kita yang saat ini berada di Philipina ke daerah kita, kami juga melakukan antisipasi pemantauan terutama pada pelabuhan- pelabuhan lokal yang ada di pesisir yang ada di Kabupaten Sangihe,”ungkap Kepala Kesbang Sangihe, L.H. Makagansa SIP dikonfirmasi terpisa.(eleh)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.