Rakor Pengendalian Inflasi Oleh Tim High Level TPID Kota Tomohon di Hadiri Walikota JFE

TOMOHON – Pemerintah Kota Tomohon dalam hal ini Walikota Jimmy F Eman SE AK CA menghadiri sekaligus membuka rapat koordinasi  Tim High Level Tim Pengendalian Inflasi  Daerah (TPID) Kota Tomohon, bertempat di Taman Wisata Alam Tomohon, Kamis (27/8/20).

Dalam rakor ini Walikota menjadi narasumber dan selain Walikota, hadir pula narasumber lainnya yakni Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwak8lan Bank Indonesia Sulut, bapak Eko Adi Irianto dan Biro Perekonomian Sekretariat  Daerah Provinsi Sulut, ibu Anita Masiru, SE MSi.

Dalam membawakan materi Walikota memberi judul ” Upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi melalui mengantisipasi krisis pangan dan potensi kekeringan di Kota Tomohon.

Seperti diketahui pertemuan TPID tingkat level membahas tentang strategi dan kebijakan mengantisipasi krisis pangan dan potensi kekeringan di kota tomohon.Maka perencanaan aksi daerah dalam mengantisipasi krisis pangan dampak pandemi covid – 19 yakni :

1. Pembentukan satgas monitoring dan timlak gerak cepat tanam kota tomohon tahun 2020.

2. Prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan pokok beras dan non beras.

3. Sasaran produksi dan rencana 5anam komoditi tanam pangan.

4. Sarana prasarana infrastruktur pertanian yang berada pada dinas pangan daerah.

5. Operasional pelaksanaan rencana aksi.

Dalam sambutannya Walikota mengatakan Rapat Koordinasi pengendalian inflasi oleh tim high level TPID Kota Tomohon saat ini merupakan wujud sinergi dan komitmen bersama dalam rangka menjaga tingkat inflasi sebagai salah satu persyaratan pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkesinambungan dan berkeadilan.

Dikatakannya pula dalam penanganan inflasi yang penting adalah kesesuaian antara kebijakan strategis pemerintah kota dalam TPID dan faktor-faktor penyebab inflasi. Maka diharapkan TPID mampu melakukan langkah-langka strategis terutama dimasa pandemi virus corona dengan melakukan upaya-upaya pengendalian dan menekan inflasi.

Eman menambahkan, satu langkah yang yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan perhatian khusus  dan berupaya meningkatkan produktivitas bahan-bahan yang rentan terhadap inflasi akibat dampak pandemi ini.

Adapun upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi pengendalian inflasi dimasa pandemi diantaranta dengan melakukan pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang terkena dampak covid-19 serta menyusun dokumen strategi dan rencana aksi antisioasi pangan dan potensi kekeringan.

” Untuk Kota Tomohon sendiri komoditi cabe yang naik hingga Rp 75.000 per kilo pada bulan april lalu yang disebabkan adanya beberapa penutupan arus pendistribusian karena pemberlakuan PSBB dan lockdown didaerah penghasil, maka upaya Pemerintah melalui dinas pertanian untuk menjaga kebutuhan masyarakat dengan mengantisioasi produk cabe rawit sampai bulan juni 157 ton, sedangkan konsumsi kebutuhan per bulan 110 ton, berarti komoditi cabe tersedia dimasa pandemi bahkan produksi lebih dijual petani ke luar tomohon dengan harga jual petani hingga juni akhir Rp 25.000 hingga Rp 35.000 per kilo”, terang Eman.

Dengan demikian  melalui kegiatan itu laju inflasi dapat terkendali dengan terus melakukan koordinasi dengan pengawasan pada tiqp orogres program realisasi kegiatan.

Rakor ini dihadiri oleh Perwakilan Bulog provinsi Sulut Valentinus Datu, PT. Pertamina Abisatya Yigi Pradika, mewakili Polres Timohon Wakapolres Tomohon Kompol Agnes Turambi SE, mewakili Kajari Tomohon Mariska Kandouw, SH MH, Sekda Kota Tomohon  Ir. Harold Lolowang M.Sc serja jajaran pemkot lainnya. (Novita Pangkey)

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.