Amurang – Setelah dinyatakan hilang beberapa tahun lamanya, akhirnya KM Cakalang dilaporkan telah disita sebagai barang bukti (Babuk) oleh Kajari Amurang, Selasa (16/6). Penyitaan KM Cakalang setelah mendapat informasi, KM Cakalang berada di Pelabuhan Perikanan Minut di Desa Treman Kecamatan Treman Kabupaten Minahasa Utara.
KM Cakalang tersebut telah ditarik ke Pelabuhan Perikanan Amurang dan langsung di pasang pitah merah putih oleh Kajari Amurang. Kepala Kejaksaan Negeri Amurang Umaryadi, SH MH melalui Kasi Intel Yosephus Ary Sepdiandoko, SH kepada wartawan diruang kerjanya mengatakan, bahwa kasus hilangnya KM Cakalang langsung dijadikan tahap penyidikan.
‘’Setelah diketahui, bahwa KM Cakalang yang dibantu melalui DAK Pemkab Minsel tahun 2011 itu, pihak penyidik langsung turun dan melakukan penggalian informasi. Dan ternyata, informasi bahwa KM Cakalang kuat dugaan telah dijual pihak ketiga di Minut,’’ujar Yosephus.
Menurutnya lagi, setelah itu pihaknya langsung turun ke Desa Treman di Kabupaten Minut. Dan ternyata benar, bahwa KM Cakalang yang disumbangkan Pemkab Minsel kepada Andries Durand, warga Desa Kilometer Tiga Kecamatan Amurang telah dijual ke pihak ketiga.
‘’Dengan demikian, setelah barang bukti disita Kajari Amurang, sekira 10 lebih saksi telah diambil keterangan. Termasuk diantaranya, Andries Durand sebagai Ketua Kelompok. Juga ada beberapa pejabat penting diantaranya, Ir Arifin Kiay Demak, MSi. Arifin dipanggil sebagai saksi lantaran masih menjabat kepala dinas. Juga ada Ir Efendy Tandipayung, Ir Brando Shcomeser, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pihak ketiga yang masih dirahasiakan itu,’’jelasnya.
Jadi, kata Yosephus bahwa dipastikan dalam dekat ini, kasus penggelapan dan penyimpangan (alon)dana DAK tahun 2011 berbandrol Rp 1,4 miliar itu akan terkuak siapa dalangnya. ‘’Tunggu saja, sebab dari 10-an lebih saksi yang sudah diperiksa akan menjadi tersangka. Kita juga masih mendalami saksi-saksi, sebab dipastikan aka nada saksi baru lagi,’’pungkasnya.(Ape/jaan)
