Komisi X Kecewa Serapan Anggaran Kemenristekdikti TA 2015

Parlemen,Suarasulutnews.co.id-Komisi X DPR kecewa dengan serapan anggaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Pasalnya, hingga 30 November 2015 anggaran baru terserap 61,95 persen. Padahal, tahun anggaran tersisa kurang dari satu bulan lagi.

Raut kekecewaan pun diungkapkan oleh Anggota Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra. Ia menilai, untuk mencapai target penyerapan anggaran secara maksimal untuk tahun anggaran 2015, dirasa masih terlalu jauh.

“Serapan anggaran tersebut, masih jauh dari yang kita harapkan. Untuk itu, kita minta betul, karena kita lihat serapan anggaran yang kurang dari 62 persen, sedangkan target sampai akhir tahun sekitar 85,52 persen, itu kan cukup jauh,” kata Sutan, saat rapat kerja dengan Menristekdikti Mohamad Nasir dan jajaran, di Gedung Nusantara I, Rabu (2/12/15).

Untuk itu, ia ingin melihat bagaimana kiat Menristek dalam mencapai target penyerapan anggaran di tahun 2015. Dengan rentang yang masih jauh, tentunya tidak bisa dipaksakan.

Politisi F-Gerindra ini juga menyoroti anggaran di tahun anggaran 2016. Dalam laporan yang dipaparkan Menristek, ia tidak melihat adanya alokasi pos anggaran, sehingga, sulit untuk mengukur target setiap pos anggaran.

“Jika kita bicara anggaran 2016, semua pos penempatan anggaran, harus jelas. Ini terus terang saja, kita kecewa, dalam lampiran laporan yang disampaikan Kemenristekdikti itu, sama sekali kita tidak bisa mengukur setiap pos anggaran. Apa yang dituju, maupun kebijakan yang akan diambil, kita tidak tahu,” geram Sutan.

Soal Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pun tak luput dari sorotan Sutan. Ia berharap, untuk tahun mendatang, UKT jangan seluruhnya dibebankan kepada mahasiswa dan orang tua. Pasalnya, di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit, maka akan cukup memberatkan.

“Untuk itu, Komisi X mengantisipasi, sebelum RKA KL itu berjalan, kita minta penjelasan dari setiap pos pemanfaatan anggaran ini agar tepat guna, tepat sasaran, efektif, dan efisien,” harap politisi asal dapil Jambi itu.

Kekecewaan pun diungkapkan Anggota Komisi X Sofyan Tan (F-PDI Perjuangan). Ia menilai, penyerapan anggaran untuk program modal, sangat rendah.

“Ini diakibatkan nomenklatur, atau apakah ada penyebab lain? Melihat ini, kami kecewa juga. Anggaran sudah diberikan besar, namun tidak terserap maksimal,” geram politisi asal dapil Sumatera Utara itu.

Sebelumnya, Menristek menjelaskan capaian realisasi APBN 2015 per 30 Nov 2015, sebesar 61,95 persen, atau sebesar Rp 27,3 triliun dari total pagu anggaran 2015 sebesar Rp 44 triliun. Capaian itu meliputi program Belanja sebesar 89,92 persen, 57,37 persen untuk Barang, Modal sebanyak 29,96 persen, dan Bansos sebesar 97,82 persen.

“Prediksi hingga Desember 2015 sebesar 85,52 persen,” janji Menristek. (sf)/foto:jaka/parle/iw/sumber:dpr.go.id)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.