Sumur Bor Tanpa Air, Habiskan Anggaran 600 Juta

BITUNG,Suarasulutnews.co.id– Kerinduan warga Kelurahan Aertembaga Dua yang bermukim di Perumahan Puncak Kanaan dan sekitarnya untuk menikmati air bersih yang memadai belum kesampaian.
Warga sekitar yang berharap pada tahun 2015 sudah bisa menikmati air bersih dari hasil penggalian sumur bor di wilayah itu, ternyata belum bisa terpenuhi menyusul gagalnya proyek sumur bor dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bitung yang telah menelan anggaran sekitar 600 ratus juta rupiah.
“Sampai saat ini warga sekitar tempat digalinya sumur bor di Puncak Kanaan Aertembaga Dua, tidak menikmati air bersih dari sumur bor tersebut karena sumur bor tersebut kering tidak menghasilkan air,” ungkap sejumlah warga sekitar yang mengeluhkan hal itu kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Lokasi sumur bor itu sendiri terletak di RT 20 Lingkungan 5 Kelurahan Aertembaga Dua, Kecamatan Aertembaga atau tepat di lokasi pemukinan yang disebut Puncak Kanaan atau Perum Puncak Alam Raya.
“Yang kami dengar sumur bor itu dibuat dengan anggaran yang cukup besar yakni mencapai 600 juta, bayangkan saja anggaran sebesar itu hasilnya mubasir. Kedepan kami berharap perencanaannya harus lebih matang,” ungkap Suharto Sulengkampung SH tokoh masyarakat setempat yang juga dikenal sebagai Pengacara (Advokad).
Suharto berharap jika ada proyek serupa, seharusnya penggalian atau pemboran harus tepat. “Seharusnya kontraktor kalau melakukan pemboran lantas sudah mendapat air, jangan dulu dihentikan pemboran, tetapi harus dibor lebih dalam lagi sehingga air yang keluar lebih maksimal,” tandasnya.
Dudung, Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bitung tidak menampik adanya sumur bor di Aertembaga Dua yang tidak menghasilkan air.
“Tetapi saya akan cek nanti, sebab kalau tahun 2014 pengerjaan sumur bor di lokasi itu saya tidak tau, mungkin saya belum berada di Dinas PU, karena saya nanti masuk tahun 2015,” kilahnya.
Lebih lanjut Dudung berpendapat, jika sumur bor itu kering tidak ada air, padahal saat digali atau dibor ada air yang keluar, mungkin disebabkan faktor alam.
“Apalagi baru-baru ini ada musim panas. Rencana kedepan untuk sumur bor kami akan bekerjsamadengan Dinas ESDM dengan menggunakan geo listrik,” pungkasnya. (estefanus)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.