Marak Hiasan Berbahan Baku Mangruf

Sulhan : Sebaiknya cari tumbuhan lain

Bolmong- Kreatifitas warga membuat suatu kerajinan memang tak di batasi. apa lagi yang suda bernilai ekonomis. Tapi sayang, belakangan ini di beberapa desa khususya di pesisir Pantai Utara Bolaang Mongondow (Bolmong). Tak sedikit warga yang mengunakan Pohon Mangruf sebagai salah satu bahan dasar pembuatan pas bungah.

Hal itu pun di anggap sebua kreatifitas yang keliru, hingga di mintakan pemerintah untuk segerah menghentikanya.

Dari sejumlah informasi yang di  peroleh, di ketahui kalau cukup banyak warga yang berada di sepanjang bibir pantai yang berdekatan dengan khawasan tumbuh mangruf, mengunakan pohon yang sudah di lindungi itu,  sebagai bahan membuat Replika bunga yang di pandukan dengan botol air mineral bekas.

Menurut Tokoh Pemuda Sangtombolang, Sulhan Manggabarani SE. Pengunaan pohon mangrup sebagai bahan baku pembutan pernak-pernik ataupun sejenisnya, sebaiknya janganlah di lakukan. Sebab, tumbuhan tersebut suda di lindungi oleh Undang-Undang.

“Bagi saya, silahkan menyalurkan kreatifitas anda. Namun jangan mengunakan media atau praga yang bertentangan dengan aturan. Apa lagi tumbuhan yang sudah di lindungi oleh negara,”kata Zulhan. Selasa (2/6).

Di kataknya, pemerintah sudah harus mengambil tindakan soal pengunaan mangruf ini.
“Warga jangan di persulit melainkan di berikan informasi soal keberadan mangruf. Karena boleh jadi, warga melakukan hal tersebut karena ketidak tahuanya.”Ujar mangga barani.

Semntara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Imran Nantuju saat di mintai tanggapanya mengatakan kalau dirinya juga meminta warga untuk tidak melanjutkan lagi pengunaan Mangruf sebagai kerajinan.

“Memang tumbuhan mangruf yang masuk di kawas terlarang sebaiknya jangan tidak bisa di ganggu, kalaupun mangruf di luar kawasn Hutan lindung sebaiknya jangan di temabang,”Kata Nantuju.

Di jelaskanya lagi, kalau manfaat dari Pohon mangruf yang hidup di habitatnya sendiri adala selain mencega terjadinya abrasi. Di bagian akarnya juga menjadi tempat tumbuk ikan-ikan kecil dan satwa air lainya.

“Magruf akan menjaga keseimbagan alam sehingga sebaiknya di jaga bersama,” Pungkas nantuju. (Andi)

Rate this article!
Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.