Nelayan Pisang Pulkam Tuna Turut Menghilang

TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Pulangnya sebagian besar nelayan asing serta nelayan Philpina keturuan Sangihe (Pisang) ke Philipina, langsung berdampak pada produk perikanan di pasar Towo’e Tahuna.

Seperti biasanya pasar terbesar dan teramai di wilayah Nusa Utara itu tak pernah kehabisan stok ikan Tuna, kini nyaris tak ada satu ekor pun ikan berkualitas ekspor tersebut berada diatas meja-meja jualan.

”So beberapa pekan ini nyaris tak ada ikan tuna yang masuk ke pasar, mungkin ini dampak dari sudah tak ada lagi nelayan asal Philipina yang melaut,”ungkap beberapa penjual.

Yang juga turut menerima dampak dari kepulangan ratusan pamboat (Perahu tuna) ke negara tetangga itu, tak lain para agen pamboat serta warga setempat yang selama ini menjadi penyedia es batu untuk mengawetkan ikan.

”Selain kami sebagai agen, warga pemilik freser untuk es batu juga terganggu penghasilannya atas kepulangan nelayan Pisang. Bahkan sebelum pisang pulang, kami terpaksa harus menyuruh
mereka memancing agar hasilnya bisa dijual untuk menambah biaya bahan makanan,”ujar salah satu agen pamboat sambil mengaku dirinya terpaksa pasrah kehilangan penghasilan jika pemeritah akan memperketat peraturan tentang perikanan dan orang asing.

Sementara disisi lain,beberapa nelayan lokal justru bersyukur atas kepulangan nelayan Pisang. Diakuinya, selama ini mereka terkesan menjadi nomor dua dilaut sendiri, karena nyaris sebagian besar rumpon-rumpon sudah dijaga oleh para pisang selain ratusan pamboat asing yang mengasai perairan Sangihe.

”Baguslah kalau sudah ada penertiban dari pemerintah, karena selama ini kami juga sudah terpinggirkan oleh kehadiran pamboat Philipina, lagi pula kami sudah bisa lebih leluasa melaut atau mengikat perahu kami di ponton,”tegas Jack Laming, salah satu nelayan yang sudah puluhan tahun bergelut dengan usaha tuna.(fb)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.